kisah teladan dari kepemimpinan sayyidina umar r.a

kisah teladan dari kepimpinan sayyidina umar r.a
kisah teladan dari kepemimpinan sayyidina umar r.akisah teladan dari kepimpinan sayyidina umar r.a

beliau adalah salah satu amirul mukmin (pemimpin kaum mukmin) dan salah satu figur atau contoh dari seorang pemimpin yang teladan,banyak kisah teladan dan keutamaan dari sayyidina umar bin khaththab r.a.sebagai seorang pemimpin besar islam.salah satu seperti yang akan saya tulis ini. yaitu pada suatu hari sayyidina umar melakukan sidak (operasi mendadak) dengan maksud ingin mengetahui seberapa sejahteranya masyarakat pada saat khalifah umar berkuasa.


pada suatu malam beliau berkeliling kampung-kampung tanpa di temani ajudannya dan beliaupun berdandan seperti rakyat biasa yang tidak memiliki apapun, dari segi pakaian sepintas orang tidak akan mengenali beliau.setelah lama berkeliling dia melihat pada suatu gubuk yang di tempati oleh seorang ibu dan kedua anaknya.

dan pada saat itu kedua anaknya merengek menangis sambil berkata kepada ibunya," ibu.......aku .........lapar.."dan ibunya pun menjawab,"sabar ya nak ibu kan lagi memasak gandum cuman  saja yang belum matang",dan anak si ibu itu tetep saja merengek dan menangis mungkin karena kecapaian akhirnya kedua anaknya pun tertidur pulas dengan kondisi perutnya yang lapar.

dan di kejauhan sayyidina umar r.a pun melihat serta memperhatikan tingkah laku si ibu itu. satu jam pun berlalu dan sayyidina umar.merasa heran dan berkata dalam hatinya,"kenapa makanan yang di masak si ibu tak kunjung matang memang apa yang di masaknya itu",karena rasa penasaranya akhirnya sayyidina umar pun mendekati dan menghampiri rumahnya si ibu tadi dan bertanya kepada si ibu tadi dan berkata,"wahai ibu tadi aku sempat memperhatikan apa yang kau katakan kepada kedua anak mu,dan engkau menjawab makanannya belum masak,memang sebenarnya apa yang engkau masak dengan waktu yang cukup lama sampai akhirnya kedua anakmu pun tertidur kecapaian dan dalam keadaan lapar"

si ibu itupun menjawab,dengan nada yang sedih  karena telah membohongi kedua anaknya"aku tidak masak apapun karena aku tidak memiliki sesuatu untuk di masak"lalu umar pun bertanya kembali,"memang tadi engkau memasak apa?"dan ibu itupun menjawab sambil memperlihatkan kepada umar r.a apa yang ada di dalam panci itu,"inilah yang saya masak,dan engkau pun melihatnya sejak dari tadi"saat di perlihatkan oleh si ibu tadi apa yang ada di dalam panci tersebut. umar r.a pun merasa iba karena rasa ingin membahagiakan anaknya si ibu itu rela berpura-pura memasak makanan padahal yang dia masak bukan lah gandum yang bisa di makan tapi si ibu itu terpaksa memasak air yang di isi dengan sebuah batu.

melihat kejadian itu umar r.a pun bertanya lagi kepada si ibu,"memang apa yang telah dilakukan pemimpin di negeri ini,"dengan jujur dan merasa tidak mengetahui sebenarnya siapa yang bertanya itu,maka si ibu pun menjawab,"pemimpin di negeri ini adalah pemimpin yang tidak punya rasa tanggung jawabnya terhadap warga miskin dan tida ada kepeduliannya terhadak orang kecil."

mendengar jawaban itu dari si ibu, umar r.a pun merasa malu sebagai pemimpin,dan berkata kepada si ibu itu," ibu kamu tunggu sebentar di sini aku akan kembali lagi kesini,"dan sayyidina umar r.a pun berangkatlah ke gudang tempat penyimpanan makanan.sesampai di sana umar langsung meminta kepada penjaga gudang tersebut untuk di bawakan sekarung gandum kepada beliau.

masuklah si penjaga tadi ke dalam gudang penyimpanan dan mengambil satu karung gandum sesuai permintaan dari umar,setelah sampai di hadapan umar kemudian si penjaga tadi,bertanya lagi," wahai amirul mukminin kepada siapakah aku harus mengantarkan gandum ini",dan umar pun menjawab,"wahai penjaga biar aku saja yang mengantarkan gandum ini,"

mendengar jawaban umar r.a si penjaga tadi tetep merasa tidak enak dan menjawab kembali,"wahai amirul mukminin ini adalah tugas dan tanggung jawabku,jadi biar aku saja yang mengantarkan gandum ini,"mendengar jawaban tersebut umar r.a tersenyum dan berkata,"wahai penjaga ini adalah tanggung jawabku sebagai pemimpin mau kah kamu menangung tanggung jawab saya di yaumil akhir ketika semua manusia di kumpulkan dan pemimpin juga di minta pertanggungjawabannya karena telah menyia-nyiakan amanat dan menelantaran rakyatnya."

mendengar jawaban begitu akhirnya si penjaga tadi menurunkan karung gandum di atas pundaknya.dan menyerahkannya kepada umar r.a.dan umar pun berangkat lagi menuju rumah si ibu tadi dan membawa gandum untuk di berikan kepada ibu tadi,sesampai disana umar pun berkata ,"wahai ibu cobalah masak gandum ini dan berikan kepada anak-anakmu yang kelaparan."

melihat kedatangan umar r.a dan dengan membawa satu karung gandum yang dibawa sendiri,si ibu tadi merasa terharu juga senang dan mengucapkan rasa terimakasinya,dan kemudian bertanya kepada sayyidina umar,"wahai tuan siapakah gerangan anda yang mau meberikan gandum kepada kami,"lalu umar pun tersenyum dan berkata,"wahai ibu aku adalah amirul mukminin dan aku adalah pemimpin negeri ini,

mendengar jawaban umar begitu, si ibu tadi sontak merasa kaget dan takut jangan-jangan beliau akan menghukum atas kelancangan dan kekurang ajarnya,dan si ibu tadi pun berkata,"wahai amirul mukminin ampunilah hamba yang telah lancang dan berani mencaci dan menjelekan tuan karena ketidak tahuan hamba"

dan sayyidina umar r.a menjawab,"sudahlah ibu ini adalah tanggung jawab saya sebagai seorang pemimpin di negeri ini."hakikatnya pemimin adalah pelayan bagi rakyatnya bukannya mengunakan kesewenang-wenangan untuk memindas,memeras,mendzalimi,dan pemimpin yang baik dapat dilihat dari seberapa baiknya dia melayani masayarakat.semoga cerita dan kisah dari keteladan pemimpin sayyidina umar r.a menjadi contoh bagi para pemimpin umumnya.jika di  suatu negeri ada sosok pemimpin seperti ini maka sejahteralah negeri itu.    

  


related post



Share This
Previous Post
Next Post

blog petualang web berisi berbagai artikel

0 komentar:

terimaksih untuk kunjungannya-jika suka silahkan komentarnya disini-mohon maaf jika anda menulis spam tidak publikasikan.-